
Dari kemarin aku tumbang. Kepala rasanya berat banget dan gak kuat berdiri lama. Hidung juga ikutan mampet dan tenggorokan gatel.
Imbasnya, aku jadi bikin bubur ala-ala Cina yg pake jahe dan suami beli makannya sendiri. Kasian sih sebenernya, tapi kan aku juga kasian sama diriku sendiri kalo harus masak lagi. Bikin bubur tuh butuh tenaga banyak lho buat ngaduk-aduk biar gak berkerak di panci.
Sore-sore pulang kerja, suami minta dibikinin mie kuah. Aku sebenernya masih aras-arasen. Tapi dia janji dengan niat sungguh-sungguh mau bantu masak. Walaupun ragu dengan bantuannya (dia nyalain kompor aja pake tutup kuping gitu), akhirnya aku tetap berjalan ke dapur. Gak enak juga sih, udah 2 hari gak masak.
Saat aku sedang sibuk bikin bumbu, dia menawarkan diri untuk merebus mienya. Saat aku menyiapkan ayam suwirannya, dia menawarkan diri untuk membuat telur orak-arik (walaupun menyerah di tengah jalan karena tidak bisa mengatasi cipratan minyak). Dia juga meneruskan menumis bumbu ketika aku menyiapkan sayuran. Pada akhirnya, dia yang dari awal sampai akhir memegang wajan dan sendok masak. Sedang kan aku, hanya memasukkan bahan-bahan dalam wajan itu dan mencicipinya di akhir.
Not bad lah, katanya mie godog yg di jalan Kartini Bekasi kalah enak dengan bikinannya ini. Mungkin suatu hari nanti, aku bisa meminta bantuannya lagi kalau masak.