Suatu hari saya menginap di sebuah penginapan di Sukabumi. Saya baru tahu, ternyata penginapan tersebut tidak memiliki tivi. Satu pun.
Beberapa karyawan juga tidak memiliki tivi di rumah. Saya mengetahui hal ini ketika sedang mempertanyakan soal fasilitas tivi di kamar tempat saya menginap.
Di hari berikutnya ketika saya sedang menyantap sarapan, penanggung jawab penginapan mem-breafing para karyawan. Saya mendengar percakapan itu.
“Jadi, nanti kita akan kedatangan tamu dari ibu kota. Seorang artis. Saya ngefans sama artis itu. Dia pemeran antagonis dalam sebuah sinetron yang tayang jam.6 sore. Kalian biasa-biasa aja, jangan heboh. Anggap artis ibu kota itu tamu-tamu seperti biasanya. Buat artis itu dan keluarga nyaman menginap di sini.”
“Loh, pak saya kan ga punya tivi. Jadi ga tau artis ibu kota yang mana.” sahut kepala bagian dapur.
“Nah, maka dari itu saya kasih tau kalian.”
“Baik, Pak. Tapi, Pak… Buat apa kita dikasih tau kalau harus pura-pura gak tau.”
“Oh, iya ya…” Penanggung jawab penginapan itu kemudian terdiam cukup lama.
“Ya sudah kalau begitu,” kata penanggung jawab penginapan. “Kalian layani saja semua tamu dengan baik ya, jangan ganjen kalau ada yg cantik atau ganteng. Kita cukupkan breafing pagi ini sampai di sini. Selamat bekerja.”
Bapak penanggung jawab penginapan kemudian pergi meninggalkan anak buahnya yang masih terdiam mencerna isi breafing pagi ini. Saya melihat wajah-wajah mereka yang penuh tanya.