
“Jangan salah, orang yang menyebar konten negatif, mereka sebelum membuat hoaks konten sejenisnya itu riset dulu,” kata Dennis Adiswara. “Siapa nih yang bakal kemakan sama hoaks yang gue buat? Siapa nih yang berpotensi buat menyebarkan hoaks yang gue bikin?”
Sore yang cerah itu, Dennis Adiswara, seorang aktor dan CEO Layaria, mengisi talkshow bertajuk “Tinggalkan Konten Negatif, Mari Berbagi Konten Positif”. Acara diselenggarakan dengan kerjasama IDN Media dan Smartfren dan berlokasi di gedung IDN Media Jakarta yang berlokasi di Jalan Palmerah Utara no.62 A.
Acara yang dihadiri oleh 10 orang IDN Times Community writers yang terpilih dan teman-teman dari panti asuhan Bapak Ridwan, yang berlokasi di daerah Palmerah, ini dimulai pukul 4 sore. Kegelisahan akan banyaknya informasi yang beredar dengan adanya internet nampaknya menjadi latar belakang diadakannya acara ini. Apalagi belakangan ini dunia maya banyak dipenuhi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya namun sudah ramai dibagikan oleh orang-orang.
“Jadi, kalian juga kalo dapet berita, jangan main share aja,” kata Dennis. “Kalian harus cek dan ricek lagi. Kalian harus tanya kebenaran berita yang kalian dapet. Kalian harus dapat bukti kuat dulu bahwa berita yang akan kalian bagikan adalah berita yang nyata, benar, dan valid. Jangan sampai kalian menjadi korban dan secara tidak langsung memperlancar aksi si pembuat hoaks untuk mencapat tujuannya.”
Melihat anak asuh Pak Ridwan yang rata-rata masih remaja, diskusi ini memang penting untuk disampaikan. Menurut artikel di kompas.com tanggal 22 September 2017, remaja dikatakan rentan menjadi penyebar hoaks. Menurut Alois Wisnuhardana, head of sosial media management center dari kantor staff Presiden RI, remaja itu cenderung emosional. Setiap berita yang sensasional pasti akan langsung disebarkan. Karenanya, perlu untuk mengingatkan adik-adik ini akan pentingnya saring sebelum sharing.
Untuk meminggirkan berita negatif supaya tidak mendapat tempat, kita harus memperbanyak konten positif yang beredar di internet.Untuk membuat sebuah konten positif, kita juga tidak boleh asal membuat. Kalau tulisan atau video yang kita buat ternyata bohong, kita sama saja dengan menyebarkan berita bohong. Jadi menurut Dennis, kita harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum membuat konten di internet.
Dari tadi kita disuruh riset terus ya? Mau membagikan konten, harus riset. Mau bikin konten, harus riset. Liat berita, harus cari tahu kebenarannya dulu. Lama banget. Boros banget kuota internet kalau begini caranya. Emang kuota internet murah?
Makanya, pake smartfren 4G LTE… Paket internet Smartfren ada yang cuma 60 ribu sebulan dan itu unlimited. Benar-benar tanpa batas. Jadi mau sebulan penggunaannya sampai 60 GB pun, bayarnya tetap 60 ribu rupiah. Murah banget kan?
Tapi kan Smartfren cuma bisa dipake di ponsel CDMA gak sih?
Eh siapa bilang? Kartu Smartfren bisa digunakan di ponsel GSM juga. Bisa digunakan di ponsel merek dan tipe apapun. Yang penting, ponselnya sudah mendukung jaringan 4G LTE dengan bands/frekuensi 850 MHz (band 5) atau 2300 MHz (bands 40).
Jadi, tidak ada lagi alasan untuk tidak cek dan ricek dulu sebelum membagikan berita. Dan tidak ada alsan juga untuk membuat konten yang tidak valid.

Acara ditutup dengan games RPG yang dipandu oleh Dennis selama 15 menit dan buka puasa bersama. Seru dan ramai. Terimakasih smartfren. Terimakasih IDN Media.