Es Teh Tawar, Sedikit Manis

Malam ini Dik Mei (begitu saya memanggilnya), baru pulang dari Bandung. Heemmm, walaupun cuma satu hari rasanya berat ditinggal istri dinas ke luar kota. Berat untuk bangun pagi maksudnya. Hahaa~

Seperti yang pernah saya ceritakan. Saya malas bangun pagi meskipun sudah pasang alarm beberapa kali pun. Ketika Dik Mei berada dirumah, saya tidak perlu repot-repot pasang alarm sebab dia sudah menjadi pembangun tidur yang baik.

Malam ini setibanya di rumah, Dik Mei memberi semacam kode-kode ke saya. Dengan cepat saya mencoba berpikir. Kode bisa saya pahami dan inilah wujud dari kode-kode itu.

Singkat cerita, sesampainya di tempat makan, Mbak-mbak pelayannya menyambut dengan ramah, “Silakan… Mau pesan apa?”

“Saya pesen ayam geprek.” Jawab Dik Mei dengan singkat.

“Minumnya apa?” Tanya si Mbak Pelayan.

Lalu, saya menjawab dengan cepat, “Es teh manis satu. Satu lagi es teh tawar, manis dikit.”

Saya tidak menganggap lucu, tapi si Mbak pelayan tersenyum mendengar pesanan saya yang aneh itu. Kemudian tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu, pesanan pun datang. Diantar seorang Mbak Pramusaji yang dari kejauhan sudah tersenyum ke arah meja makan kami.

Dengan senyum yang ramah itu, ia menghidangkan sambil menyebutkan pesanan kami, “Satu porsi ayam geprek, satu porsi jamur geprek, satu porsi mie goreng, dua gelas es teh manis, satu gelas lagi es teh tawar yang sedikit manis. Selamat menikmati.”