Ruang Tamu

Di Situ

Di pagi hari kehidupan kami berjalan seperti biasa. Sebelum saya berangkat bekerja, Dik Mei membuat sarapan di dapur. Sementara saya, melakukan aktifitas lainnya.

Sehabis mandi, saya biasa merapihkan tempat tidur. Kemudian menyapu dan lanjut mengepel lantai. Sesudah itu semua, saya biasa memanaskan mesin motor. Kira-kira 3 menit.

Ketika saya sedang mencari kunci motor di ruang sebelah, saya merasa bingunng kemudian bertanya dengan volume agak besar, “Dik… Kamu lihat kunci motor?”

“Ada di situ, Kak”

“Sebelah mana?”

“Di sebelah situ, Kak.”

Saya berusaha mencari kunci motor dengan petunjuk “Di situ” dan beruntung kunci motor pun ketemu. Sementara Dik Mei yang berada di dapur kembali bertanya, “Udah ketemu kuncinya, Kak?

“Udah.”

“Ketemu di mana?”

“Di situ.”

***

Malam ini ketika saya sudah pulang bekerja. Kehidupan kami berjalan seperti biasa. Azan isya berkumandang. Saya sedang santap makan malam. Sementara Dik Mei, sudah makan lebih dulu daripada saya di jam 5 sore.

Sesudah makan, saya menguyup Teh Hangat. Kami saling bercerita tentang pekerjaan kami. Saya menceritakan kejadian apa saja yang saya alami di tempat kerja. Dik Mei menceritakan pekerjaanya dan kegiatannya hari ini.

Di tengah obrolan yang ngalor-ngidul, Dik Mei bertanya, “Kak, kamu masih lapar nggak?”. Saya menggelengkan kepala. “Aku mau jajan”, lanjutnya dengan nada yang manis dan manja. Saya menganggukan kepala lalu tersenyum. Kurang lebih momen ini seperti iklan teh celup di tivi.

Selang 30 menit dari azan isya berkumandang, saya siap mengantar Dik Mei jajan. Karena jajanan yang dimau jaraknya agak jauh dari rumah, sehingga tidak memungkinkan kami berjalan kaki.

Saya jalan keluar lebih dulu daripada Dik Mei, lalu segera duduk di jok motor. Saya sadar, ada sesuatu yang lupa. Kunci motor. Dari atas motor, saya berteriak, “Dik… Tolong ambil kunci motornya.”

“Di mana?”

“Di situ.”

Tak membutuhkan waktu lama Dik Mei keluar dari dalam rumah, “Ini panci kotornya buat apa?”

Oh Ya Tuhan… Dia bawa panci kotor, bukan kunci motor.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s