
Hari Kamis lalu (28/3/19), mewakili komunitas menulis Setema dan komunitas One Week One Book, aku hadir di acara Kopdar Komunitas Literasi yang diselenggarakan oleh iJakarta. Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan Daerah DKI Jakarta yang berlokasi di komplek Taman Ismail Marzuki, Cikini.
Kalau tidak salah, ada 9 komunitas ‘literasi’ yang hadir dalam acara ini. Selain Setema dan OWOB, ada lagi komunitas Penggemar Novel Fantasi Indonesia, komunitas Fun Garden Literacy (yang suka membacakan cerita di ruang terbuka di Jakarta), komunitas Writer Fighter (yang punya agenda menulis selama 30 hari berturut-turut setiap periodenya), Booktube (yang suka mengulas buku di Youtube), dan yang lainnya.
Menyenangkan sekali mendengar cerita teman-teman yang punya kegemaran yang sama namun mengekspresikannya dengan cara yang berbeda. iJakarta, sebagai tuan rumah, menyatakan membuka diri untuk bekerja sama seluas-luasnya dengan komunitas-komunitas yang hadir. Dan ini bukan sekadar jargon.
Di Setema dan OWOB, aku merasakan kehadiran iJakarta yang sering terlibat dalam kegiatan kami dan menerima keluhan ketika iJakarta sedang ‘ngadat’ (yang pernah menggunakan aplikasi iJakarta pasti tau betapa menyebalkannya iJakarta kalau lagi force closed). Terasa sekali semangat untuk memasyarakatkan membacanya.
Bukan hanya iJakarta, Dispusipda DKI Jakarta pun tidak sungkan untuk berkolaborasi dengan komunitas yang banyak diisi oleh anak muda. Program terbarunya adalah #bacajakarta , yang sasarannya adalah anak-anak di bawah 12 tahun.
Dispusipda merekrut relawan pendamping dan relawan dokumentasi dari komunitas-komunitas yang ada di Jakarta. Tugas relawan pendamping adalah mendampingi anak-anak membaca sampai meresensi buku. Dan tugas relawan dokumentasi adalah mendokumentasikan kegiatan selama 30 hari.
Rekrutmen dilakukan secara terbuka via website: Dispusip Jakarta. Dan pertanyaan yang wajib dijawab untuk menjadi relawan hanyalah: mengapa ingin menjadi relawan?
