Perpus

Tertawa Bersama “Sastrawan Salah Pergaulan”

Sastrawan Salah Pergaulan terbitan Buku Mojok karya Puthut EA

“Puthut EA ini awalnya penulis surealis, lalu jadi realis. Sekarang nyerempet komedi,” kata Kak Rafael Yanuar, salah satu mentor di group Menulis Setema. “Buku-bukunya saat ini lebih ke komedi. Saya baca Kami Tak Ingin Tumbuh Dewasa, kaget, tapi nggak bisa berhenti ngakak.”

Pagi itu, di group WA Menulis Setema, kami sedang membicarakan karya-karya dari Puthut EA. Seorang penulis yang sudah sekian tahun berkarya. Mulai dari kumpulan cerpennya yang lama-lama seperti Kupu-kupu Bersayap Gelap, kumpulan tulisan nonfiksinya yang berjudul Mengantar dari Luar, hingga buku-buku yang baru seperti Para Bajingan yang Menyenangkan.

Tentang buku komedi dari Puthut EA, aku belum pernah membaca Kami Tak Ingin Tumbuh Dewasa atau Para Bajingan yang Menyenangkan. Namun aku baru banget selesai membaca buku Puthut EA yang berjudul ‘Sastrawan Salah Pergaulan’.

Dari 16 bab yang ada di buku ini, setidaknya tokoh utamanya ada 4: Unggun (adik tingkat Puthut EA saat kuliah), Andy (seniman yang dikenal oleh Puthut EA), Kromoleo (seorang bos penerbit buku di Jogja), dan Dodo (seorang pemuda kampung). Orang-orang ini, diceritakan memiliki pemikiran dan tingkah laku yang unik.

Ya gimana nggak unik, misalnya saja pada cerita berjudul ‘Utang Bakul Dawet’. Diceritakan Andy datang ke rumah Bung Kus untuk mengajaknya makan soto.

Bung Kus mengiyakan. Maka, pergilah mereka berdua dengan vespa Bung Kus. Di jalanan, rupanya sedang ada cegatan. Sialnya, Bung Kus tidak bawa dompet karena dikira Andi akan menraktirnya. Padahal Andy juga tidak bawa dompet karena mengajak makan soto itu strategi dia untuk dapat sarapan gratis.

Solusinya, Andy kemudian meminjam uang dengan jaminan jaket milik Bung Kus pada penjual dawet. Akhirnya….

Kalau penasaran, bisa beli sendiri deh bukunya. Hahaha

Ini baru cerita tentang Andy. Masih ada lagi cerita tentang Kromoleo yang ingin jadi pakar kebangkrutan dan ngojok-ngojoki direktur Insist Press keluar dari pekerjaannya atau Unggun yang berusaha mendapatkan kiat-kiat mencari pacar dari Puthut EA.

Beberapa cerita yang ada di buku ini, terutama yang tokohnya adalah Andy Eswe, rasanya sudah pernah aku baca di status Facebook Puthut EA. Namun hal tersebut tidak mengurangi keasyikanku membaca buku ini. Habisnya lucuuuu~

Karena latar tempatnya adalah di Jogja, maka percakapan-percakapannya dituliskan dengan bahasa Jawa. Di sampul belakang buku ini, dituliskan jika kisah-kisah dalam buku ini mengandung bahasa Jawa.

Buat aku yang mengerti ragam tulisan berbahasa Jawa, aku senang-senang saja membacanya. Bahkan aku bisa membayangkan intonasi orang-orang ini berbicara. Kasihannya, kalau yang membaca buku ini orang yang tidak mengerti bahasa Jawa.

Buku ini nggak tebal. Seratus lima halaman cukup lah untuk selingan dibaca sambil makan siang. Tapi ya hati-hati jangan sampai tersedak.


Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 2 September 2019.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s