Perpus

“Madgeo”, Buku Penambah Pengetahuan yang Segar dan Jenaka

Buku Madgeo karya Agus Mulyadi (Dok. Pribadi)

Saat remaja, aku suka mengkoleksi buku-buku yang berisi penjelasan dari kejadian sehari-hari kita. Misalnya buku Aku Ingin Tahu (ada 5 jilid), Kalau Einstein Jadi Koki, Einstein Aja Gak Tau!, dan sejenisnya. Buku-buku itu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak penting (kayaknya nggak ada sih yang menanyakan pertanyaan seperti di buku itu) dengan jawaban yang ilmiah.

Contoh pertanyaannya adalah mengapa kentang kalau direbus jadi lembek sedangkan telor direbus jadi keras? Mengapa ikan tinggal di air tetapi baunya amis? Kalau bayam mengandung zat besi, apakah bisa bayam ditarik dengan magnet?

Aku mengingat buku-buku koleksiku yang sudah disumbangkan ke taman bacaan itu ketika membaca buku terbaru dari Buku Mojok yang berjudul Madgeo: Ensiklopedia Nabati-Hewani Seadanya dan Semampunya yang ditulis oleh Agus Mulyadi. Sebuah buku isinya adalah kumpulan tulisan di rubrik nabati dan hewani mojok.co.

Apaan sih Madgeo? Judulnya aneh begitu.

Kayaknya sih, Madgeo ini plesetan dari Natgeo (kependekan dari National Geographic), sebuah lembaga ilmu pengetahuan terbesar di dunia. Teman-teman familiar kan dengan majalah, saluran Youtube, atau website mereka? Nah, salah satu topik di National Geographic adalah tentang hewan dan tumbuhan.

Buku setebal 176 halaman ini tidak se-informatif National Geographic, of course. Kan sudah dibilang seadanya dan semampunya. Tidak ada cerita tentang hewan endemik atau tanaman langka di buku ini. Semuanya adalah cerita mengenai tanaman dan hewan yang ada di sekitar kita.

Misalnya kangkung, jengkol, wortel, cincau, tomat, beringin, dan sebagainya. Yang agak ‘canggih’, adalah pembahasan tentang beberapa hewan yang memang tidak bisa kita temui setiap saat. Misalnya kuda nil, kukang, unta, dan ikan candiru.

Dih, Nggak wow donk.

Salah satu ilustrasi di buku Madgeo (Dok. Pribadi)

Eh, tunggu dulu. Kalian tahu nggak kenapa kita menangis saat mengiris bawang? Menurut kalian, tomat itu sayur atau buah? Kenapa Popeye sukanya makan bayam? Kenapa babi suka berkubang di lumpur? Benarkah merpati itu setia?

Nah, jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, bisa teman-teman temukan di buku ini. Emang sih, yang dibahas bukan tanaman atau hewan yang ‘canggih’ dan membuat kita berdecak. Namun buku ini buat aku sih, cukup untuk membuatku bergumam, “oh, gitu…”

Seperti fakta bahwa tomat itu digolongkan sebagai sayuran. Yah, ini menjadi pengetahuan baru untukku walaupun aku tidak peduli tomat adalah itu termasuk buah atau sayuran. Cara penulisannya yang segar dan jenaka, membuat buku ini asyik untuk dibaca sampai akhir.

Seasyik apa membaca buku ini?

Kalian bisa mulai dengan mencari tulisan-tulisan yang ditulis oleh Agus Mulyadi di internet.

Satu hal yang membuat buku ini berdecak kagum adalah ilustrasi dari Ega Fansuri. Bagi sudah pernah membaca mojok.co, pasti sudah familiar dengan gambar-gambar eye catching yang ada dalam buku ini. Yang menarik dari ilustrasi buku ini adalah caption-captionnya yang nyeleneh.

Walaupun buku ini memberikan ilmu ‘yang perlu kalian tahu’ tapi buku ini tidak disarankan untuk dibaca oleh anak-anak. Beberapa kata-katanya agak berat. Bahasa yang digunakan penulispun bukan bahasa sederhana yang mudah untuk dicerna oleh anak-anak.


Tulisan ini pertama kali dimuat di Kompasiana, 15 September 2019

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s