
Setiap pulang ke Yogya, saya dan Dik Meita menyempatkan mampir ke rumah Mbak Dewi. Tentu saja di sana bertemu juga dengan Mika (anaknya Mbak Dew). Tapi pertemuan kaemarin itu agak berbeda untuk saya.
Pertemuan kemarin (Kam/23/Jan/2020) seakan pertemuan pertama saya dengan Mika. Padahal ada pertemuan-pertemuan lain sebelumnya. Tapi, yang kemarin itu sangat berkesan.
Mimik wajah Mika, senyumnya, intonasi bicaranya, suaranya, terekam dengan jelas di ingatan saya. Mika sudah punya banyak kosa kata. Mulai bisa bercerita. Kemudian Mika mengutarakan perasaanya ke saya: “Kamu kemana aja? Kok malem? Aku kangen kamu.”
Saya langsung diam. Nggak tahu harus jawab apa. Hati saya berdesir. Saya tidak mampu menanggapi pernyataan dari Mika. Saya cuma bisa menanggapi pertanyaan Mika, “Tadi ketemu temen dulu di Warung Mojok. Iya sampe malem.”
Mika cuma jawab, “Ooo…”. Terus Mika melanjutkan dengan kalimat, “Om duduk sini. Di lantai. Main sama aku.”
Yah, gombal! Bilang aja minta diteminin main mobil-mobilan. Saya cuma bisa garuk-garuk kepala. Dik Mei tertawa. Mbak Dewi lebih geli lagi.