
Malam teman-teman, Sudah baca berapa buku seminggu ini?
Seminggu ini, aku membaca 3 buku kumpulan cerpen. Dalam buku-buku kumpulan cerpen ini kebetulan tokoh-tokohnya adalah perempuan. Ada yang sudah baca salah satunya? Atau sudah baca semuanya?
1. Aku Radio Bagi Mamaku

Buku Aku Radio bagi Mamaku ini adalah cerita dari seorang anak perempuan bernama Alinka. Alinka tinggal bersama Mama, Papa, dan Kakaknya di sebuah kota bernama Sunopa. Aku membayangkan Alinka ini adalah seorang gadis yang menyebalkan bagi orang dewasa.
Dia berani menjawab ketika dimarahi oleh Kepala Sekolah karena lupa membawa bekal, dia terlalu banyak bertanya, dan dia berani melawan ketika diganggu oleh temannya. Ya maaf, yang seperti itu bukan sikap seorang anak perempuan yang mudah disukai orang-orang.
Cerita-cerita Alinka ini mengingatkanku bahwa dunia anak-anak bukanlah dunia boneka yang tanpa masalah. Alinka punya lingkungan pertemanan yang suka membentuk geng, teman yang jahil tapi suka mengadu seperti Bose, dan penjaga perpustakaan sekolah yang tidak ramah.
2. Bagaimana Cara Mengatakan Tidak

Buku Bagaimana Cara Mengatakan “Tidak”? ini adalah kumpulan kisah tentang perempuan dengan tema konflik, kehilangan, perubahan, keterasingan, dan hal-hal yang sebenarnya tidak nyaman untuk diceritakan, menurutku.
Beberapa cerita menggunakan sudut pandang seorang anak perempuan yang mencoba menerjemahkan apa yang terjadi di sekitarnya.
Cerita favoritku adalah cerpen yang berjudul: Bagaimana Cara Mengatakan “Tidak”? yang berkisah tentang kesialan perempuan. Dalam banyak hal, perempuan menemui banyak kesulitan untuk berkata “tidak” padahal itu adalah sesuatu yang betul-betul tidak dikehendaki.
3. Waktu untuk Tidak Menikah

Buku Waktu untuk Tidak Menikah ini menceritakan kisah-kisah yang tidak berakhir bahagia. Mungkin dia bahagia dengan caranya tapi yang pasti bukan kebahagiaan umum yang banyak orang tahu.
Buku ini menarik untuk dibaca oleh perempuan dewasa maupun perempuan dewasa muda yang sering membayangkan kisah cinta yang bahagia selama-lamanya seperti di cerita dongeng Princess Disney.
Ada satu kutipan favoritku dalam buku ini, yakni;
“Kadang-kadang, memang selalu ada waktu untuk tidak berkasih. Untuk tidak bercinta, untuk tidak menikah. Lagi pula, kisah cinta yang melulu indah itu kata siapa?”
Bekasi, 17 Oktober 2020
Meita