Aku membaca buku ini setelah menonton 2 filmnya. Dan ternyata memang berbeda ya. Walaupun bukan yang sama sekali berbeda yang jelas, perbedaannya terasa sekali di kasus hilangnya Sang Marquess dan endingnya. Menariknya, dengan cara yang berbeda, sebenarnya aku bisa menikmati keduanya.
Buku ini adalah buku pertama dari serial An Enola Holmes Mystery. Dan sebagaimana buku pertama dari sebuah serial, kita akan lebih banyak berkenalan dengan Enola Holmes sebagai tokoh utama. Kita bahkan baru bertemu dengan kasus hilangnya Sang Marquess setelah lebih dari setengah cerita.
Enola Holmes, yang di sini menjadi adik dari Mycroft dan Sherlock Holmes, tinggal selama 14 tahun bersama ibu dan keluarga pelayannya di Ferndell Hall. Hingga pada ulang tahunnya yang ke 14, ibunya pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.
Enola lalu memanggil kedua kakaknya pulang. Sebagai laki-laki tertua di keluarga itu, Mycroft yang berhak untuk mengambil keputusan tentang bagaimana selanjutnya. Ia lalu memutuskan untuk mengirim Enola ke sekolah asrama untuk perempuan.

Tidak suka dengan rencana tersebut, Enola kabur ke London untuk mencari ibunya. Dalam perjalanannya, dia berpapasan dengan kasus hilangnya Marquess Basilwether, Viscount Tewkbury dan terpaksa terlibat di dalamnya.
Yang bisa dikatakan dari Enola adalah, karena dia dididik oleh ibunya untuk menjadi seorang yang mampu bertahan hidup sendiri, dia cerdas, keras kepala tapi mampu menyesuaikan diri. Dia yang awalnya membenci fashion perempuan saat itu akhirnya bisa memanfaatkan gaya fashion tersebut untuk mempertahankan diri.
Aku belum sempat mencari tahu profil Nancy Springer, penulis buku ini. Tapi muatan feminis dalam buku ini cukup kuat menurutku. Bagaimana cara Enola dididik oleh ibunya, bagaimana pandangan dia tentang menjadi perempuan, dan bagaimana dia mengkritisi hukum di Inggris seolah menunjukkan betapa banyak perubahan yang sudah dialami oleh perempuan dari tahun 1888 (yang menjadi latar waktu novel ini) hingga tahun 2006 (tahun ketika novel ini diterbitkan).
Menurut hukum, uang ini bukan milik Ibu maupun milikku. Namun secara moral – yang telah berkali-kali Ibu jelaskan padaku mengenai betapa tidak adilnya hukum yang berlaku sekarang. Contohnya, jika seorang istri menulis dan menerbitkan sebuah buku, keuntungan yang diterimanya menjadi milik suaminya. Konyol sekali, bukan?
Nancy Springer – An Enola Holmes Mystery: The Case of The Missing Marquess

An Enola Holmes Mystery:
The Case of The Missing Marquess
(Indonesian Edition)
Penulis: Nancy Springer
Alih Bahasa: Rifky Ravanto Putra
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama – M&C
Tahun Terbit: Cetakan Pertama tahun 2020
Jumlah Halaman: 205 Hlm